Jumat, 09 Mei 2008

TIGA TAHUN KENANGAN TERINDAH MASA PIARA 2005

( 1-6 Juli 2005 s/d Juli 2008 )

( Bagi peserta PIARA Rg GBKP Tg. Priok dan klasis Jakarta-Palembang )

Janganlah Serupa Dengan Dunia Ini Tapi Berubahlah Oleh Pembaharuan Budimu…Sebab Yesus sayang sangat sayang padamu jadilah engkau baru..dalam dunia ini yang penuh kemelut, pencobaan datang pada dirimu, PIARA menempa semua anak dan remaja tuk mengandalkan Tuhan..

Demikianlah Tema PIARA kita pada pertengahan tahun 2005 yang lalu, satu tema yang di jadikan sebuah lirik lagu yang terambil dari kitab perjanjian baru yaitu Roma 12:2b, mungkin penulis rasa tema ini tidak hanya dipakai untuk PIARA 2005 , namun juga penulis sering mendengar tema ini pada acara yang lainnya yaitu seperti; mupel mamre, moria, ataupun permata. Suatu tema yang sangat unik untuk dinyanyikan oleh seluruh peserta maupun pemandu di setiap panggung-panggung kecil di Suka Makmur.

Tidak terasa kita sudah memasuki tahun ke tiga kita setelah PIARA 2005 lalu berakhir, acara yang sangat menakjubkan namun memilki penuh arti, bagaimana tidak, sekitar Tujuh Ribu peserta KAKR se- GBKP di Bumi Merah Putih ini datang berbondong-bondong untuk menyaksikan dan mengikuti jalannya acara lima tahunan ini, tak ketinggalan juga peserta PIARA dari Rg. GBKP Tg. Priok dan Klasis Jakarta-Palembang

Sedikit penulis ceritakan pengalaman unik kami saat berangkat dan mengikuti acara PIARA di Suka Makmur. Tepat pukul 12.00 WIB Tanggal 30 Juni 2005 Kami ( Rg. GBKP Tg. Priok ) berkumpul di Gereja. PKPW Runggun, Pdt. Esra Bukit STh membawa acara pengutusan pemberangkatan bagi tiga puluh peserta yang berangkat ke Suka Makmur, setelah kebaktian selesai ketua rombongan Rg GBKP Tg. Priok, Nora Pdt. Esra Bukit menyuruh peserta untuk cepat masuk kedalam mobil, karena dua jam lagi kami harus sudah tiba dibandara untuk berkumpul bersama teman-teman dari klasis Jakarta-Palembang, tiba di bandara Soekarno Hatta semua panitia klasis Jakarta Palembang terlihat panik, karena ada satu Runggun yang belum datang “ padahal tinggal lompat pagar aja juga udah nyampe kok” demikianlah kata-kata kesal, marah yang dilontarkan oleh teman-teman kami, mungkin karena mereka tidak sabar untuk menunggu waktu yang telah di nanti-nantikan.

Singkat cerita kami sudah tiba di bandara Polonia, Medan kami keluar dan suara khas klakson Sinabung Jaya dan Sutra menyambut kami, kami naik dan tiba dilokasi PIARA pukul 21.00 Wib, karena peserta PIARA klasis Jak-Pal yang datang ratusan orang, pesawat yang kami charter dibagi dua clother, clother pertama tiba pukul 21.00 Wib, dan clother kedua tiba sekitar pukul 23.00, perjalanan yang sangat melelahkan mewarnai malam pertama kami di Suka Makmur. Esoknya tanggal satu Juli nampaknya panitia disibukkan dengan para peserta PIARA lainnya yang datang dari berbagai klasis, karena belum ada acara, kami memutuskan untuk melihat-lihat alias gawah-gawah adi ninta kalak karo. Ternyata Jalan sekitar Retreat Centre tidak dapat dilewati, Jalanan macet total, panitia sibuk kujah-kuje la erturi-turin, lit deba babana amak, minak lampu, kantingna ka ranting. Panitia pusat sudah bisa mengusap dada mereka ketika jam tangan penulis menunjukkan pukul 18.45 WIB, paksa si e keadaan betul-betul aman terkendali. Kami kembali ke wisma dan beristirahat untuk acara pembukaan esok pagi.

Tanggal 2 Juli 2005, semua peserta PIARA 2005 berkumpul di Panggung Utama ( Depan Jambur ) untuk mengikuti prosesi ibadah pembukaan Pesta Iman Anak dan Remaja 2005 yang dibawakan langsung oleh ketua umum Moderamen GBKP, Pdt Jadiaman Perangin-angin DTh, dalam ilustrasi khotbah, pendeta kita berbicara tentang seekor ulat yang sangat-sangat menjijikan tapi ketika ia mau dan ingin untuk dibentuk ia berubah menjadi kepongpong dan ketika kepongpong itu tadi ingin dibentuk dan dibaharui lagi ia akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang sangat indah, sesuai dengan tema kita PIARA kita tahun ini yaitu “ Berubahlah oleh pembaharuan budimu” Pita pengikat balon tanda PIARA 2005 pun telah digunting langsung oleh ketua umum moderamen kita, sekitar setelah 30 menit maka balon yang jumlahnya tidak sedikit itu pun dapat terbang ke awang-awang meningalkan kami, mungkin karena oksigen yang ada didalam balon itu tinggal sedikit lagi. Ini salah satu kejadian unik yang kami rasakan dalam PIARA kita.

Setelah pulang dari panggung utama, kami (Klasis Jakarta-Palembang) kembali ke wisma untuk pembagian kelompok kecil yang nantinya kelompok ini akan menjelajahi panggung-panggung yang ada disekitar Reatreat Centre Suka Makmur, tak ketinggalan mars PIARA 2005, dan lagu I Want To be Your Friend pasti dinyanyikan di setiap panggung pada awal session untuk lebih mengentalkan suasana keakraban kami dengan satu klasis maupun klasis lain.

Di bawah matahari yang terik tepatnya di panggung utama, klasis Jakarta-Palembang mempersembahkan sebuah drama yang berjudul “ Zending”, ( Koreografer / Sutradara dari permata Rg. GBKP Jakarta Pusat yaitu Joey Bangun ). Drama yang menceritakan tentang bagaimana proses kabar gembira atau “Berita Simeriah” sampai di Tanah Karo. Setelah aktivitas yang dijalani peserta PIARA ke panggung-panggung kecil berlangsung selama tiga hari berturut-turut, Kini tibalah malam yang terakhir yang pada saat itu disebut Malam Budaya, tak mau ketinggalan juga dengan klasis lainnya, Jakarta-Palembang pun ikut ambil bagian dalam acara tersebut, klasis kami tampil dengan kostum Hitam-hitam dengan bekabuluh (dilaki) dan uis nipes (diberu) dipunggung maupun dilengan kami masing-masing, salah satu sahabat dekat penulis anggota Permata Rg. GBKP Tg. Priok, Friandi Ginting Munthe melatih peserta dengan Dua lagu yang terambil dari kitab penambahen enden-enden; Siberitaken berita simeriah dan andiko Jilena yang secara sengaja sedikit diubah arasemen-nya untuk lebih memperindah lagu tersebut, tepuk tangan yang sangat-sangat meriah untuk klasis Jakarta-Palembang kami dengarkan ketika kami turun dari panggung tesebut. Dan tak terasa sudah PIARA 2005 sudah memasuki hari terakhir, Pesta Iman Anak dan Remaja 2005 ditutup oleh Pdt. Hilda Pelawi ( Nora Pdt Dharma Pelawi, Ketua klasis Jakarta-Palembang )

Tuhu melala pengalamen ras kenangan terindah si la pernah terlupaken kami mbarenda, khususnya peserta klasis Jakarta-Palembang nari, la tanggung-tanggung biaya si i keluarken kami banci ikataken labo sitik, hampir sada juta rupiah kami rela mengeluarkannya untuk acara lima tahunan ini, kami merasa terhibur, kami merasa iman kami semakin berdiri tegap sepulang dari sana, bayangkan sekitar kurang lebih tujuh ribu orang yang datang ke acara ini, betapa antusiasnya mereka mengikuti acara ini mulai dari pembukaan hingga acara penutupan usai, kita patut mengacungkan dua jempol untuk panitia pusat yang sudah tertatih-tatih selama enam hari berturut-turut, kita berharap dan berdoa agar PIARA dua tahun ke depan yaitu PIARA 2010, lebih meriah dan meriah lagi, terima kasih untuk Nd Sari Ginting, Rg GBKP Pasar Minggu, ketua panitia dari klasis Jakarta-Palembang, yang sudah sabar menjaga kami selama enam bulan latihan di Centrum, dan enam hari lamanya menjaga dan merawat kami selama di sukamakmur, dan juga terima kasih untuk Nora Pdt Esra bukit, ketua panitia PIARA 2005 dari Runggun GBKP Tg. Priok yang selalu setia menemani kami selama kami latihan sekaligus memperhatikan kami selama acara ini berlangsung.

Singkat cerita rombongan dari klasis Jakarta-Palembang berpisah, sedangkan kami dari GBKP Tg. Priok melanjutkan perjalanan kami ke Kaban Jahe untuk menginap di centrum GBKP, ras pagi na berkat kami Rg. Tg Priok gawah-gawah ku Danau Toba, Tomok, gundaling ras terakhir ridi kami ku lau las debuk-debuk, Sekian cerita pengalaman kami, salam penulis man teman-teman peserta PIARA 2005 se-GBKP bagepe teman-teman guru se-klasis Jakarta-Pelembang ras Rg GBKP Tg. Priok, Sampai jumpa PIARA 2010 , Dibata si masu-masu kita kerina. Amin

Imanuel Ginting’s

(Mhsw Teologi UKSW / Gr KA/KR Tg. Priok)

PERAYAAN PASKAH PERMATA GBKP SI KULIAH i UKSW SALATIGA

- Perayaan paskah ras senina turangta korban NARKOTIKA ras HIV/AIDS i Rumah damai Ungaran, Gunung Pati Jawa Tengah -

Pdt Masada Sinukaban : “ Adi i pepulung iluh nora e kuakap lebih seperempat cangkir ”

John Liberson Purba : “ Tedeh kal ate kami ras-ras kita pulung ngerayaken paskah ijenda ”

Christian : “ Kami sangat senang dengan kepedulian teman-teman terhadap kami”

Sue ras kesepakaten bersama, Sabtu 9 Februari 2008 i kediaman Pdt Masada Sinukaban, tepatna i perumahen Domas, Salatiga i bentuk me sada panitia perayaan paskah Permata GBKP si kuliah i Salatiga ras senina turangta korban NARKOTIKA ras HIV/AIDS ringan i Rumah Damai, Ungaran, Gunung Pati Jawa-Tengah, susunen panitia paskah enda e me, Ketua : John L Purba, Sekertaris : Imanuel Ginting, Bendahara : Elsa br Tarigan, selain panitia inti lit piga-piga seksi si ertugas guna acara enda, Sie Acara : Pdt Masada Sinukaban STh ( Koord ), Andi Ginting, Sari br Sagala, Sie Trans-Perkap : Charles Sebayang ( Koord ), Leo Ketaren, Join Ginting, EP Bram Sembiring, Berni Martin Sembiring, Sie Konsumsi : Maria V Br Perangin-angin ( Koord ), Harmi S Br Ginting, Reriana Br Barus, Marince Br Kemit, Wynda Br Sembiring, Sie Usaha dan Dana : Nora Pdt Masada Sinukaban ( Koord ) ,Nova Br Sembiring, Emakana Sitepu, Selvia Debora Br Ginting, Ruth Dwi R Br Ginting, Hesty A Br Sembiring, Hendra Sembiring, Pdt. Paskaria Imanuel Perangin-angin, Dessy Br Tarigan, ras si terakhir eme Sie Pubdekdok : Lusiana Br Surbakti ( Koord ), Elsi Br Barus, Irwan Sembiring.

Kenca nggo I bentuk panitia bage pe seksi-seksina sepakat kami maka acara enda I benaken jam 4 karaben tanggal 24 Maret 2008. Ternyata bas piga-piga kali panitia rapat, dana si ibutuhken bas acara enda labo sitik hampir sada juta rupiah, lit usul ibas teman panitia nari “ uga akap kena adi rende kita ku GBKP Semarang? ” mantap! Nina teman-teman si deban, la ndekahsa mis kontak Pdt Masada Sinukaban BP Runggun GBKP Semarang, janah BP Runggun Semarang la keberaten lit kolekte ekstra guna acara enda, Puji Tuhan. target panitia ibas ndarami dana ku GBKP Semarang Rp. 750.000, “ berarti dana masih kurang ”, nina Ketua panitia, lit usul ibas seksi usaha dana nari “ uga akap kena adi pedalan list pangan khas karo kita? ” cocok! Ersora pudi nari ngaloi cakap seksi usaha dana, ersada arih panitia menu si idayaken guna ndarami dana eme BPK, lomok-lomok, cimpa & jong labar, sop. Masing-masing pangan si entabeh enda ergana hanya Rp. 5000, secara kasat mata I perkiraken dana nggo mencukupi target, pencarin dana tahap pertama tanggal 17 Februari, PERMATA GBKP si kuliah i Salatiga berkat radu ras kerina ku GBKP Semarang guna ngendeken dua buah lagu si ibuat ibas kitab penambahen enden-enden nari, luar biasa.. dana si terpepulung ibas kami ndarami dana i GBKP Semarang totalna Rp. 1.200.000 bage kepe adi nggo sura-sura Dibata, sungguh luar biasa, dengan kata lain sen nggo I gelem bendahara kami Rp. 1.200.000, la puas perbahan nggo I sepakati pencarin dana arah pangan khas karo emaka ibenaken kami pencarin dana tahap kedua si ibenaken tanggal 15 Maret 2008, erpagi-pagi lampas ope denga matawari pultak, berkat kami panitia ku rumah senina turang kami Irwan Sembiring guna nikapken pesanen arah list si enggo beredar kurang lebih sada minggu ope denga tahap pencarin dana tahap kedua I benaken. Tepat jam makan siang pesanen si nggo tasak nggo I edarken ku rumah-rumah. Ibas teruh las na matawari, Tanggal 24 Maret 2008 tepat jam dua ciger nggo kami pulung sekitar dua puluh sada kalak i kampus UKSW, tepatna depan bank BNI Kampus, Kepeken nggo nimai motor angkuten mini bus plat H 7644 SW si nggo I charter seksi trans-perkap ope denga hari H, nangkih kami janah berkat kami alu pertoton si ibaba Pdt Masada Sinukaban, sada setengah jam bas perdalanen seh kami i Rumah senina turangta korban NARKOTIKA ras HIV/AIDS, sengget penulis bas paksa si e sebab asum kami kundul-kundul ije teridah cerah kal kerina ayo kade-kadenta enda. singkat cerita kebaktin alu Tema “ ketika Aku sakit engkau datang melawat aku “ adi ibas kitab Pustakanta “ Asum aku sakit reh kam ndahi aku “ ibenaken tepat jam empat karaben, kerina peserta ibas ingan kebaktin ersemangat ras seh antusias ibas ngikutken acara enda, kata sambuten si pemena e me ibas Ketua panitia paskah nari “ tedeh kal ate kami kam senina turang kami i jenda guna ras-ras kita ngerayaken paskah i rumah enda, e maka mari ras-ras kita gelah banci kita kerja sama guna kelancaren ras mari si suksesken acaranta enda. Selamat Paskah ” dung Ketua panitia mereken kata sambutenna aloken Marince Br kemit ras Sari Br Sagala microfon selaku MC ibas kebaktin enda. Lewat piga-piga lagu i endeken kami alu meriah ras dem semangat, emaka seh paksana Pdt Masada Sinukaban mbaba khotbah alu ciri khasna, ibas sepenggal khotbahna si berbahasa Indonesia pendeta nuriken sitik kesaksinna “ asum kami dua-dua I rumah nonton film The Passion of the Christ si iputar trans TV Jam Siwah berngi, La sengaja tertulihken aku ayo nora, kepeken nggo tangis kal nora, bicara si pepulung iluhna adi kuakap lit seperempat cangkir ” senyum idah penulis nora asum pendeta mbelasken kata si e, khotbah pendeta asum si e cukup mengena, ras pembawaan asum pendeta khotbah cukup lantang ras menarik. Kenca dung khotbah ras pertoton syafaat I lanjutken acara selanjutna e me kesaksin ibas sekalak senina turangta si awalana mbarenda pemakai NARKOTIKA “ waktu kelas VI SD dulu saya hanya mencoba-coba untuk merokok, kata teman kalau saya tidak merokok, itu tandanya saya bukan anak laki-laki, saya mencoba menghisap dan lama kelamaan saya ketagihan, sejak masuk SMA saya kembali salah dalam memilih teman. Tawuran, mabuk-mabukan, nyuntik, bahkan sampai tidur dengan perempuan itu sudah menjadi makanan sehari-hari dalam hidup saya, ironisnya mencuri dan memalak orang di sekitar saya untuk membeli obat terlarang bukan hal yang baru bagi saya “ enda me sepenggal kesaksin bas senina turangta si gundari nggo jera bas perbahanena si la mehuli mbarenda, singkat cerita asum ia nyuntik I teruh fly over pulo mas, rawa mangun, Jakarta lit sekalak nande-nande lewat lebe-lebe senina turangta enda, ras ngelapor bibi ndai ku polisi. Ije maka ia i suruh milih antara i penjara ntah i rehab i ingan rehabilitasi. Kenca dung kesaksin ibas senina turangta bas rumah dame si mayoritas asalna i daerah Rawa mangun, Warakas, Cempaka putih bagepe lit piga-piga asal luar Jakarta nari acara selanjutna e me persembahen teater si kerina pemain na bas rumah dame nari, teater si imainken Christian dkk alu tokoh jusup sanga ia i dayaken je nari i baba ku Mesir (Kejadin 37:12-36) asum senina turangta e mainken drama, PERMATA GBKP i Salatiga nari ras PERMATA GBKP Semarang la erngadi-ngadi tawa perban melala lawaken na si banci nguncang beltekta, aturna ras kami pulung PERMATA GBKP Rg Jogjkarta perban memang undang panitia PERMATA Semarang ras PERMATA Jogjakarta, tapi mungkin lit halangen bas PERMATA Jogjakarta maka la banci reh ibas acara enda. Ope denga seksi konsumsi nikapken pangan bage pe inemen man peserta lit kata sambuten perwakilen ibas PERMATA Salatiga nari ras PERMATA Semarang, janah la ketadingen Christian mereken kata sambuten ibas ngaloi kata sambuten PERMATA nari, ” kami mewakili pengurus dan teman-teman dari rumah damai mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman PERMATA Salatiga dan Semarang, kami sangat senang dengan kehadiran teman-teman mau merayakan kebangkitan Juru Selamat kita, Yesus Kristus bersama kami di tempat yang terpencil ini “, e maka kenca dung pertoton man berngi si ibaba Sari br Sagala seh makana seksi konsumsi nikapken pangan ras inemen, kira-kira telu puluh menit kami man ras-ras senina turangta korban NARKOTIKA ras HIV/AIDS emaka ope denga mulih kami ku rumah, la ketadingen seksi publikas dokumentasi jemak kamera gelah banci kami kerina photo bersama ras senina turangta korban NARKOTIKA/HIV AIDS, jam penulis nggo seh jam 19.25 WIB, nggo kami puas photo bersama emaka mulih kami ku Salatiga tercinta, si tentuna alu dem sukacita ras damai sejahtera. Salam penulis man pengurus PERMATA klasis Jakarta-Palembang periode 2008-2010 ras pengurus PERMATA RG GBKP Tg Priok si mbaru denga i tangkuhken periode 2008-2010, selamat melayanI di ladang Tuhan, bagi anak Manusia si i suruh Dibata, reh labo guna i elai tapi guna ngelai, janah iendeskenNa kesahNa guna nebusi nterem jelma ( Matius 20:28 ), Kenca ku begi Tuhan ngerana nina,”ise ndia kusuruh? Ise ndia nggit maba berita ibas Aku nari? Emaka ningku ngaloi,” aku suruhlah aku!” ( Yesaya 6:8 ).

Imanuel Ginting ( Mahasiswa Teologi UKSW, Salatiga )